5 Tanda Jantung Sehat

gambar hasil pencarian google

Bila jantung berhenti berdenyut hanya dalam beberapa menit, diikuti berhentinya sirkulasi darah, maka hidup kita yang berharga inipun akan berakhir. itu mengapa pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah sangat penting dan ditekankan.

Ada 5 tanda jantung sehat :

          1. Kolesterol

           LDL adalah kolesterol jahat dan HDL adalah kolesterol baik, semakin tinggi kolesterol baik (HDL) maka semakin kecil resiko terkena ateroklerosis. untuk jantung sehat, terget kolesterol jahat tidak lebih dari 130 mg/dl dan sedangkan HDL harus lebih dari 40 mg/dl. Untuk meningkatkan kadar HDL maka disarankan untuk banyak olahraga dan menkonsumsi banyak serat. 

        

          2. Tekanan darah

          Tekanan  darah tinggi dalam waktu yang lama dapat merusak arteri seluruh tubuh sehingga pembuluh darah menjadi tebal dan kaku sehingga aliran darah ke organ vital tersumbat.

          3. Denyut jantung

          Mengetahui jumlah detak jantung per menit (resting heart rate) merupakan salah satu cara untuk memprediksikan usia. pria yang memiliki resting heart rate diatas 75 denyut per menit (bpm) beresiko tiga kali terkena serangan jantung. denyut yang normal adalah 65 bpm.

          4. Gula darah puasa

           Kadar gula darah puasa merupakan tanda ada tidaknya resiko diabetes. Makin tinggi kadar gula darah anda, makin besar pula resiko terkena diabetes. Penderita diabetes punya resiko yang lebih besar terkena penyakit jantung, ginjal, dan gangguan mata.

         5. Protein C-reactive

         Protein C-reactive atau CRP adalah protein plasma yang diproduksi oleh hati sebagai reaksi dari adanya infeksi, luka, dan proses inflamasi. Kadar tinggi CRP menunjukkan adanya peradangan di dalam tubuh. Karena penyakit jantung terjadi karena adanya peradangan di dinding arteri. CRP bisa digunakan sebagai penanda umum resiko penyakit jantung.

          Peningkatan CRP biasanya diiringi dengan peningkatan kolesterol. Kadar CRP yang tinggi, yakni lebih dari 1 miligram per liter, juga dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker prostat. Pengukuran CRP dilakukan dengan pengambilan darah dari sebagian siku atau belakang telapak tangan.