Sunday, September 5, 2010

Murah Diembat

4 september 2010, hari kedua bisnis berjalan di tempat baru. hampir lebih dari 15an orang datang di sore yang di hiasi dengan hujan yang turun tanpa ada rambu-rambu berhenti.

Hari ini terlihat cerah mungkin karna hujan yang turun begitu deras semalaman (info: beberapa daerah di kota ku terendam air karna hujan yang turun tak kenal kata berhenti). Saat aku keluar dari pintu kantor ku, kupasang slayer dan sarung tangan ku ku pacu motor ku dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam. Sekitar 10 menit perjalannan ku kulihat seperti gumpalan embun sekitar 200 meter dari jarak pandang ku. Semakin dekat jarak pandang ku ternyata itu hujan yang turun...hmmmmm,.... ternyata perkiraan ku meleset, Hujan semalam yang turun mendengar isi pikiran ku, mereka datang menunjukan kembali eksistensi mereka,...heeee... Ternyata cuaca sekarang sulit untuk di tebak, mungkin desas desus dunia dah tua itu memang benar adanya huft.....

Hujan seolah ingin mengajak ku untuk bermain :
Di sepanjang perjalan pulang ku aku harus beberapa kali berhenti untuk mencari tempat berteduh, Hujan yang turun seakan bicara untuk mengajak ku bermain. Disaat aku berteduh hujan berhenti dan kuputuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang ku, baru sekitar 2-3 menit motor ku berlari hujan turun lagi, ini terjadi hampir 4-5 kali sampai akhirnya aku sampai di rumah.

Murah diembat:
Seperti biasanya pulang kerja aku ketempat usaha kecil ku (join venture). Sampai di ruko kulihat puluhan sendal berserakan didepan pintu...kelihatannya cukup banyak pengunjung hari ini :)). Disore itu aku coba untuk mengecek dan menyetting beberapa komputer. Keluar masuk server aku taruhkan sendalku (20rb) di depan pintu...tanpa ku sadari ternyata sore harinya waktu mau pulang sendal dah hilang....wkwkwkwkwkwk orang itu tertipu dia pikir itu sendal 300rban....(walaupun sedikit jengkel, bukan karna sendalnya tapi hilangnya)

No comments:

Post a Comment

Thanks for comment here